Sejarah Selam
06/03/2016
Sejarah
Selam
Menyelam
adalah kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air, dengan atau tanpa
menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menyelam,
sebagai suatu profesi, sudah dikenal lebih dari 5000 tahun lalu. Penyelam zaman
dulu mungkin tidak bisa mencapai kedalaman lebih dari 100 feet. Biasanya
kegiatan ini dilakukan untuk mengambil kerang dan mutiara. Dalam sejarah
Yunani, Herodotus menceritakan seorang penyelam bernama Scyllis yang
dipekerjakan Raja Persia Xerxes untuk mengambil harta karun yang tenggelam pada
abad ke 5 SM.
Sejak jaman
dulu, penyelam juga dipergunakan untuk militer, seperti menenggelamkan kapal
musuh, memotong jangkar, dan melubangi kapal dari bawah. Alexander ¡°The
Great¡± mengirimkan penyelam untuk meruntuhkan pelabuhan di kota Tyra (Libanon)
yang kemudian dikuasai tahun 332 SM.
Para
penyelam jaman dulu juga dipergunakan untuk menyelamatkan barang yang
tenggelam. Pada abad pertama SM, khususnya di Mediterania barat, para penyelam
sudah terorganisir dan pembayarannya sudah diatur hukum. Pembayarannya
tergantung kedalaman air yang diselami. Jika kedalamannya 24 feet maka penyelam
dibayar ¨Ã¶ barang yang diselamatkan. Kedalaman 12 feet maka diberikan 1/3,
dalam kedalaman 3 feet maka diberikan 1/10.
Pipa udara
Penyelam
jaman dulu hanya memikirkan bahwa panjangnya pipa udara adalah sangat penting
dalam penyelaman. Banyak design yang memakai pipa panjang yang fleksibel dengan
bagian atas mengapung. Tentunya hal ini tidak akan bekerja dengan baik pada
kedalaman 3 feet, karena akan menyebabkan penyelam kekurangan oksigen dan akan
tenggelam. Tekanan air juga meningkat sehingga menekan pipa dan dada.
Hal ini
menyebabkan design alat selam yang menggunakan pipa udara tidak praktis dan
sukar dilakukan.
Breathing
Bag
Lukisan
Asyiria pada abad 9 SM menggambarkan seorang penyelam menggunakan tanki udara
terbuat dari kulit. Namun penafsiran lain menjelaskan bahwa itu adalah perenang
yang menggunakan tanki udara untuk mengapung di air.
Diving Bell
Sekitar
tahun 1500-1800 lonceng selam telah berkembang, sehingga penyelam dapat
menyelam dalam hitungan jam. Lonceng selam adalah peralatan berbentuk bel
dimana dasarnya terbuka di dalam laut.
Lonceng selam
pertama sangat besar sehingga penyelam dapat menyelam dalam beberapa jam. pada
perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan kabel dari
permukaan. Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam dapat tetap
didalam atau keluar lonceng sebentar sambil menahan napas.
Lonceng
selam pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680, petualang bernama William
Philip berhasil mengangkat harta tenggelam sebanyak $200.000 dengan metode ini.
Pada tahun
1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley mengembangkan lonceng
selam, dengan menenggelamkan tong dengan pemberat. Bersama 4 temannya ia dapat
bertahan 1 1/2 jam dalam kedalaman 60 feet di sungai Thomas. 26 tahun kemudian,
dengan mengembangkan peralatannya menjadi lebih baik ia dapat bertahan 4 jam
dalam kedalaman 66 feet.
Diving Suit
Pada tahun
1715, seorang Inggris bernama John Lethbridge mengembangkan baju selam. Pertama
kali ia menciptakan sebuah tong dari kayu yang dilapisi kulit, juga dilengkapi
dengan kaca di bagian depan, dan lubang untuk lengan. Dengan menggunakan
peralatan ini penyelam bisa melakukan tugasnya. Peralatan ini diturunkan dari
kapal ke dalam air. Baju selam ini cukup berhasil, karena kedalaman normal
operasinya 60 feet dan selama 34 menit. Tapi kelemahannya hampir sama dengan
lonceng selam, yaitu terbatasnya suplai udara.
Pada tahun
1823 John dan Charles Deane, mempatenkan pakaian pemadam kebakaran. Dengan
pakaian tersebut, pemadam kebakaran dapat masuk ke dalam bangunan yang
terbakar. Pada tahun 1828, pakaian tersebut dipatenkan untuk selam, dimana
terdiri dari pakaian yang dapat menahan dingin, helm, dan hose yang
menghubungkan dengan permukaan. Suplai udara berasal dari permukaan dan
dikeluarkan lewat bagian bawah helm, sehingga jika posisi helm terbalik maka akan
cepat terisi air. Akhirnya oleh Augustus Siebe, helm ini dilengkapi dengan seal
di bagian leher dan katup kuras.
Beberapa
penemu bekerja sama untuk membuat pakaian selam yang dilengkapi dengan senjata.
Pakaian ini dapat mengatur tekanan sehingga tekanan udara yang dihirup sama
dengan tekanan udara permukaan. Pakaian selam ini merupakan pengembangan dari
pakaian John Lethbridge.
Penggunaan
pakaian ini dipertanyakan, karena bentuknya agak kaku untuk melakukan tugas.
Pada tahun 1930 kedalaman yang dicapai 700 feet, tetapi dengan pengembangan
sekarang sudah mencapai 2000 feet air asin (fsw).
Caissons
Pada saat
yang sama dalam pengembangan pakaian selam, para penemu bekerja keras untuk
mengembangkan lonceng selam dengan meningkatkan ukuran dan menambah kapasitas
pompa udara sehingga dapat menjaga tekanan udara dan mengeluarkan air di dalam
lonceng.
Perkembangan
pompa udara yang cepat menambah ukuran ruang yang cukup luas sehingga beberapa
pekerja dapat bekerja dibawah air. Hal ini bermanfaat terutama dalam pembangunan
kaki jembatan atau terowongan. Ruangan yang diciptakan disebut caissons, dalam
bahasa Prancis berarti kotak besar.
Caisson
didesain sehingga penyelam dapat mudah mencapai permukaan. Dengan mengggunakan
sistem kunci, tekanan di dalam caisson dapat diatur saat penyelam masuk dan
keluar. Pada akhirnya caisson berkembang cepat.
Tapi dengan
pemakaian caisson ini banyak pekerja mengalami penyakit dekompressi, sehingga
penyakit dekompresi disebut juga penyakit caisson.
SCUBA (Self
Contained Breathing Apparatus)
Peralatan
selam yang dikembangkan John Deane, Agustus Siebe memang memberikan penyelam
waktu yang lama dalam air, tetapi mobilitas sangat kurang. Para penemu mencari
metode lain tanpa menurunkan tingkat bahaya. Solusi terbaik adalah menyediakan
suatu alat suplai udara yang dapat dibawa.
Pada awalnya
tidak berhasil karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk menyimpan udara
dalam tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara dapat disimpan
dalam suatu tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga menyediakan suplai
udara yang cukup lama.
Scuba
berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3 macam tipe dasar:
- Open Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya). Regulatornya dikembangkan oleh Benoist Rouquayrol, sedangkan sistemnya dikembangkan oleh Jacques-Yves Cousteau dan Emile Gagnan.
- Closed Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan lagi ke sistem sehingga dapat di daur ulang). Henry A. Fleuss mengembangkan sistem ini pada tahun 1876 dan 1878, Fleuss kemudian berhasil menguji peralatannya pada tahun 1879 dalam tanki air hampir selama 1 jam.
- Semiclosed Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya).
Tipe
Penyelaman
Kegiatan
menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lain kepada,
kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan.
Jika
kedalaman yang dijadikan tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan menjadi:
- Penyelaman dangkal.Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
- Penyelaman sedang.Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
- Penyelaman dalam.Penyelaman dengan kedalaman > 30 m.
Jika
didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelaman
bisa dibedakan menjadi :
Penyelaman
untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain:
- Tactical (Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur
- Submarine Rescue, penyelamatan kapal selam
- Search & Rescue (SAR)
- Inspection & Repair (inspeksi dan perbaikan)
- Ship Salvage
Penyelaman-penyelaman
jenis ini pada umumnya dilaksanakan oleh para penyelam Angkatan Bersenjata.
- Penyelaman komersial.Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore drilling), salvage, dll.
- Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah, antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada umumnya.
- Penyelaman Olah Raga (Sport Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga.
Untuk
mengerti lebih jelas tipe-tipe penyelaman, maka disarankan lebih baik membaca
dulu fisika penyelaman, dan aspek medisnya.
Ada lima
tipe umum selam sesuai metode, yaitu:
Breatholding
atau Free Diving
Disebut juga
skin diving atau snorkeling, merupakan penyelaman yang paling mudah dan paling
tua. Tidak menggunakan suplai udara, sehingga waktu menyelam tergantung lamanya
penyelam dapat menahan napas. Umumnya penyelam menggunakan masker untuk melihat
dalam air, fin untuk mengayuh, dan snorkel untuk bernapas ketika berenang
dengan muka menghadap ke bawah air. Lebih baik lagi menggunakan baju wet suit,
selain menghindari hipotermi, juga dapat menambah daya apung.
Scuba diving
Menggunakan
tabung dan regulator tekanan. Penyelam biasanya menggunakan tabung selam yang
berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft) dengan tekanan 2200 atau 3300 pound per
square inch gauge (PSIG). Seperti snorkeling, penyelam menggunakan masker, fin,
snorkel, pemberat, BC, jam selam, dan depth gauge. Untuk menghindari
hipotermia, penyelam menggunakan wet suit. Jika suhu air < 10 OC, biasanya
menggunakan dry suit. Selain peralatan dasar, peralatan tambahan juga
diperlukan untuk keamanan, navigasi, dan komunikasi.
Surface
Supplied or Tethered diving
Penyelaman
ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus biasanya untuk
tujuan militer atau komersial.
Saturation
diving
Konsep
penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu, jaringan
tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu dan profil dekompresi
tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam air.
Sebelum
melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang yang
bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu diangkut kedalam kapsul atau
lonceng selam ke kedalaman yang diinginkan.
One
Atmosphere diving
Pada
penyelaman ini, tekanan udara yang digirup penyelam diatur supaya sama dengan
permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang sama
dengan model modern (lihat Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan
pada abad 20.
Rebreather
diving
Konsepnya
yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang penyelam, dengan
membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum masuk ke dalam tubuh penyelam
kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam akan lebih dalam dan lebih lama,
dan gelembung udara tidak ada yang mungkin mengganggu pandangan. Tetapi
peralatan selam ini sangat berbahaya jika tidak digunakan dan dipelihara dengan
baik.
Mixed Gas
diving
Pada
penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas, tetapi menggunakan udara dengan
komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang diatur ini dapat dipergunakan
dalam berabagai tipe selam lain.
Ada tiga
macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman:
Enhanced
Nitrox (I,II)
Nitrox
adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen dan nitrogen. Yang sering
digunakan ada dua, yaitu Nitrox 1 (32 % oksigen, 68 % nitrogen) dan Nitrox II
(36 % oksigen, 64 %). Hanya Nitrox I yang boleh digunakan dalam penyelaman
olahraga.
Sebenarnya
kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen < 21 %. Biasanya
dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek samping
keracunan oksigen dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen > 20 %
maka disebut "enrich air nitrox" (EAN) atau "oxygen enrich
air" (OEA). Tapi dalam prakteknya istilah EAN dan Nitrox sering tertukar.
Dengan
adanya EAN maka kemungkinan terjadinya penyakit dekompressi menjadi berkurang,
namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk penyelaman
rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan.
Keuntungan
dan Kerugian Penggunaan EAN pada kedalaman 50-130 fsw:
Keuntungan:
- Menurunkan risiko penyakit dekompresi.
- Menurunkan kejadian keracunan nitrogen.
- Mengurangi waktu nitrogen sisa (residual nitrogen).
- Waktu surface interval lebih pendek.
- Mengurangi waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati.
- Mengurangi waktu survace interval antara menyelam dan terbang.
Kerugian:
- Memerlukan pelatihan khusus.
- Menggunakan peralatan khusus Nitrox.
- Meningkatkan oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat.
- Mempercepat kerusakan peralatan.
- Meningkatkan risiko kebakaran.
- Risiko keracunan oksigen lebih besar.
Heliox
Selain
nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu campuran helium dan oksigen.
Helium merupakan gas inert, yang menggantikan nitrogen. Penggunaannya
menghilangkan efek keracunan oksigen dan menurunkan keracunan oksigen. Heliox
disarankan dalam penyelaman > 130 fsw. Heliox sangat mahal.
Trimix
Trimix
adalah campuran gas helium, nitrogen dan oksigen. Komposisinya tergantung dari
profil waktu selam yang dipakai. Angkatan Laut AS menggunakan pada kedalaman
> 190 fsw, dan selalu digunakan pada kedalaman ekstrim > 600 fsw.
Yang
digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix yang
diperkaya oksigen. Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 %
oksigen, 17 % helium, dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga
berkaitan dengan penggunaan heliox, sehingga penggunaan trimix helitrox untuk
penyelaman rekreasi masih diperdebatkan.
Sumber : http://paradiseunpad.blogspot.co.id/p/sejarah-selam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar